Siapa bilang lulusan Kejar Paket B dan C tidak mampu meneruskan
pendidikan ke perguruan tinggi, bahkan berprestasi? Keliru, karena
buktinya Fanbul mampu berprestasi di bidang sosial dengan ikut berbagai
kegiatan sosial yang mengantarkannya ke hampir seluruh negara ASEAN.
Pria yang memiliki nama asli Irfan Prabowo ini adalah mahasiswa
jurusan komunikasi Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta) angkatan
2010. Lelaki asal Depok, Jawa barat awalnya bergabung dengan BEM
fakultas. Selanjutnya pada tahun 2011 ia memilih masuk ke salah satu
organisasi independen Coin of A Chance (C.A.C). Sejak itu, kegilaan
organisasinya menjadi dan pada tahun 2012 ia menjadi salah satu
inisiator komunitas Forum Jogja Peduli yang merupakan wadah ngumpul
komunitas-komunitas se-Jogja. Dalam waktu bersamaan dia juga ikut
komunitas Book for Mountain, Kelas Inspirasi dan beberapa
organisasi/komunitas lain.
Menggeluti beberapa organisasi bukan merupakan kegiatan yang membuat
kuliahnya terbengkalai. Bahkan, dia masih sempat bekerja di salah satu
digital agency sebagai social media strategist untuk memenuhi hasrat
belajarnya.
Kunci untuk bisa menjalani berbagai kesibukannya secara baik adalah
dengan merencanakan jauh-jauh hari jadwal pribadinya supaya ia bisa
mengantisipasi semua kemungkinan buruk secara matang dan menyiasati
solusinya. Sekarang ini kuliahnya sedang pada tahap skripsi.
"Alhamdulillah, IPK masih aman di sekitar 3,7-3,8, cuman ya emang di
skripsinya ini yang agak ketunda," katanya kepada brilio.net, Selasa (24/8).
Hampir seluruh negara ASEAN pernah ia kunjungi dalam rangkan kegiatan
sosial. Ia kerap menjadi wakil Indonesia untuk event-event sosial dan
kepemimpinan, di antaranya di Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina,
bahkan Hongkong. Sering juga diundang mengisi acara di beberapa daerah
di Indonesia. "Kegiatan sosial memang telah menjadi passion saya. Saya
tidak cuma mau sekadar ikut, tapi saya juga mau belajar untuk jadi
ekspertise di situ. Oleh karena itu saya bekerja di salah satu digital
agency untuk belajar sosial media."
Fanbul mengaku masa lalunya tidak biasa. Ia sempat didropout sewaktu
kelas 2 SMP kemudian melanjutkan sekolahnya di program Paket B sampai
lulus. Kemudian sempat SMA di Jakarta, tapi sama saja didropout dan
melanjutkan sekolahnya di program Paket C yang sempat bertempat di
masjid terminal. "Jadi sekolah saya bareng bapak-bapak, supir angkot,
anak-anak jalanan. Sempat saya mengubur mimpi kuliah karena Paket C ini
dulu belum diterima di mata publik. Karena saya jatuh cinta dengan Jogja
ketika iseng-iseng main ke Jogja, saya butuh alasan untuk tinggal. Maka
saya memberanikan diri untuk kuliah."
Rencana ke depan sudah ia pilih. Ia ingin melanjutkan kuliah S2-nya
dengan beasiswa di Universitas Southamton, Inggris. Selain itu ia ingin
meneruskan passion kegiatan sosialnya terutama untuk memotivasi
anak-anak yang berlatar belakang sama dengannya. Dan bulan depan ini, ia
akan berangkat ke India untuk mewakili komunitasnya dalam acara yang
bertema sosial kepemimpinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar